Identifikasi Drama
Definisi
Drama ialah sebuah jenis karya sastra yang
menerangkan kehidupan manusia dengan gerak. Drama menggambarkan realita
kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui peran dan dialog yang
ditampilkan. Kisah dan cerita dalam drama menempatkan konflik dan emosi yang
secara khusus ditujukan untuk pementasan teater. Naskah drama dibuat sedemikian
rupa sehingga nantinya dapat dipentaskan untuk dapat dinikmati oleh penonton.
Struktur Drama
Berikut merupakan 3 struktur drama:
- Prolog
(adegan pembukaan).
- Dialog
(percakapan).
- Epilog
(adegan akhir atau penutup).
Ciri-ciri drama
- Harus
ada konfliks
- Harus
ada aksi
- Harus
dilakonkan
- Tempo
masa kurang daripada 3 jam
- Tiada
ulangan dalam satu masa
Jenis-jenis drama
Ada beberapa jenis drama tergantung dari dasar yang dipakainya.
Dalam pembagian jenis drama, biasanya digunakan ada tiga dasar, yakni:
berdasarkan penyajian lakon drama, berdasarkan sarana, dan berdasarkan
keberadaan naskah drama. Berdasarkan penyajian lakon, drama dapat dibedakan
menjadi delapan jenis, yaitu:
- Opera:
drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik.
- Tragedi:
drama yang penuh dengan kesedihan
- Komedi:
drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan.
- Tragekomedi:
perpaduan antara drama tragedi dan komedi.
- Farce:
drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.
- Tablo:
jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan
dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan.
- Melodrama:
drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi/musik.
- Sendratari:
gabungan antara seni drama dan seni tari.
Berdasarkan sarana pementasannya, pembagian jenis drama dibagi
antara lain:
- Drama
Panggung: drama yang dimainkan oleh para aktor dipanggung.
- Drama
Televisi: hampir sama dengan drama panggung, hanya bedanya drama televisi
tak dapat diraba.
- Drama
Film: drama film menggunakan layar lebar dan biasanya dipertunjukkan di
bioskop.
- Drama
Wayang: drama yang diiringi pegelaran wayang.
- Drama
Radio: drama radio tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya bisa
didengarkan oleh penikmat.
- Drama
Boneka: para tokoh drama digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh
beberapa orang.
Jenis drama selanjutnya ialah, berdasarkan ada atau tidaknya
naskah drama. Pembagian jenis drama berdasarkan ini, antara lain:
- Drama
Tradisional: tontonan drama yang tidak menggunakan naskah.
- Drama
Modern: tontonan drama menggunakan naskah.
Unsur-unsur drama
1.
Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama
2.
Alur yaitu jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama mulai
babak pertama hingga babak terakhir
3.
Tokoh drama atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh
pembantu. Tokoh utama atau peran utama disebut primadona sedangkan peran
pembantu disebut figuran
4.
Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Watak
protagonis adalah watak (periku) baik yang diperankan oleh tokoh drama,
contohnya : penyabar, kasih sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah, baik
hati dan sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku) jahat
yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : sifat iri dan dengki, kejam,
penindas dan sebagainya
5.
Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi
peristiwa dalam cerita drama
6.
Amanat drama adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang
kepada penonton. Amanat drama atau pesan disampaikan melalui peran para tokoh
drama
Komentar
Posting Komentar